Minggu, 18 Mei 2014

BUDAK PELIHARAAN TANTE SELY BAGIAN 2


oleh: Erza Yuda Master

Sekarang tinggalah aku sendirian di kamar ini setelah pintu kamar hotel sepertinya dikunci nyonya sely dari luar. Dalam keadaan terikat tak berdaya. Aku mencoba berontak untuk setidaknya melonggarkan ikatan di tangan kakiku tapi rupanya nyonya sely cukup ahli dalam mengikat, buktinya tali yang mengikatku tak kendur sedikitpun, bahkan justru pergelangan tangan dan kakiku lah yg sakit. Aku juga sedikit mules mungkin karena tadi pas mencoba berontak bola pelerku tertarik tali yg mengikat ke bawah kursi. Sakit di kedua putingku yg terjepit sedikit mereda tapi tetap kerasa perih, sementara air liurku mulai berceceran tak terkendali ke dadaku sendiri karena aku dipaksa menganga lebar menggigit ball gag ini membuat aku tak kuasa membendung air liurku sendiri.
Tapi yg paling aku kuatirkan adalah penisku, sampai berapa lama aku bisa menahan penisku tetap tegang seperti ini. Karena aku tak tahu sampai berapa lama nyonya sely akan meninggalkanku seperti ini. Ikatan di pangkal batang penisku cukup membantu ketegangan penisku, posisi ikatan kaki yg mengangkang lebar juga cukup membuatku tegang walaupun posisi seperti ini cukup membuatku pegal karena kedua kakiku terentang lebar. Menit demi menit terasa begitu lama tapi aku mencoba menikmati posisiku dengan membayangkan peranku sebagai budak yang memang seharusnya menerima apapun yg dilakukan majikannya dan percaya penuh apa yg dilakukan majikannya tidak untuk mencelakai budaknya tapi untuk melatih kepatuhannya.
Tapi setelah sekian lama aku mulai merasa kelelahan, aku berpikir ternyata tidak mudah permaianan bdsm dalam prakteknya, tidak semuanya seindah imaginasiku. Sangat tidak nyaman terikat ditinggal sendirian seperti ini, walaupun kalo ada nyonya sely aku harus mengerjakan tugas dan perintahnya yg juga membuatku capek tapi setidaknya ada mistress yang menjagaku dan bisa aku puaskan. Tapi segera aku hapus prasangka burukku. Karena inilah yang sudah aku idamkan dan menjadi fantasiku sejak dulu. Dengan berpikir seperti ini aku kembali bersemangat. Aku harus terus berkonsentrasi menjaga penisku tetap tagang. Karena aku tidak mau disodomi oleh penis dildo besar yg sengaja di taruh nyonya sely di atas tempat tidur di hadapanku. Sepertinya memang untuk menakutiku.
Aku memang sering melihat juga situs BDSM ada gambar atau video dimana slave cowok difuck dengan strapon oleh sang mistress . tapi itu tidak termasuk dalam fantasiku. Buatku itu sudah termasuk extrim karena aku masih tetap menganggap seorang laki-laki tidak pantas difuck oleh wanita walaupun ini lumrah dalam permainan BDSM. Prinsipku inilah yang membuatku terus berjuang menahan penisku tetap tegang. Tapi lama kelamaan aku mulai merasa ketegangan penisku melemah. Segera saja aku goyang-goyangkan penisku untuk menjaganya tetap ngaceng. Beberapa kali aku menggoyangkan penisku setiap aku merasa peniskku mulai loyo. Saat aku menggoyangkan penisku tak sengaja pantatkupun menekan-nekan butt plug yang masih menyumpal di rongga anusku. Dan entah kenapa itu bisa membuat penisku kembali tegang.
Aku mencoba menggoyangkan pantatku untuk memainkan dan menekan-nekan butt plug. Aku sendiri sempat berpikir kenapa ini bisa membuat penisku tegang? Padahal ini kan sama saja aku difuck oleh butt plug kecil ini. Apakah benar aku bisa menikmati seandainya aku difuck mistress? Ataukah seorang cowok normal bisa juga merasakan kenikmatan kalo difuck? Bermacam pikiran berputar di kepalaku sambil aku terus memainkan pantatku.
Tapi lama-lamapun aku merasa capek sehingga akupun menghentikannya. Lama sekali rasanya nyonya sely meninggalkanku . tak terasa akupun mulai mengantuk walaupun dalam posisi terikat seperti ini. Saat mataku hampir terpejam aku menyadari kalo aku harus tetap konsentrasi menjaga penisku tetap tegang. Karena kalo sampai tertidur hampir bisa dipastikan peniskupun akan tertidur. Dan aku akan mendapat hukumannya.
Kembali aku goyang-goyangkan pantatku untuk memainkan butt plug di rongga anusku. Ini benar-benar bisa menjaga penisku tetap tegang. Aku terus memainkan butt plug yg memenuhi rongga anusku untuk menjaga penisku tetap tegang sekaligus aku mulai menikmatinya. Cukup lama aku terus melakukannya sampai aku mendengar pintu kamar terbuka. Benar saja nyonya sely sudah kembali, lega sekali rasanya setelah cukup lama aku ditinggal sendirian dan yg lebih membuatku lega karena aku berhasil menjaga penisku tetap tegang sehingga terbebas dari hukuman.
Segera nyonya sely mendatangiku, tapi dia tidak juga membuka ikatan tali di tangan dan kakiku. Sepertinya dia tidak puas melihat keberhasilanku tetap bisa menjaga penisku tetap tegang.
“ hmmm lumayan juga perjuangan kamu menjaga penis kecil itu tetap ngaceng.” Kata nyonya sely sambil memegangi penisku yang masih tegang. Sejak awal scene baru kali inilah nyonya sely mau memegangi penisku, mendapat rangsangan dari tangan halus nyonya sely membuat penisku semakin tegang. Tanpa aku duga nyonya sely memainkan tangannya untuk mengocok penisku. Nyonya sely memaju mundurkan penisku membuatku semakin menikmati rangsangannya sambil Aku pejamkan mataku. Tapi ikatan di pangkal batang dan kepala penisku cukup mengganggu karena semakin tegang penisku semakin erat tali yg mengikat penisku membuat penisku terasa sakit. Tapi rupanya nyonya sely tidak mempedulikannya. Dia terus saja mengocok penisku membuatku diantara sakit dan nikmat.
Tapi saat penisku berada di puncak ketegangan dan aku mulai merasa aku mau cum, nyonya sely melepaskan genggaman tangan di penisku. Benar-benar membuatku kecewa, karena sepertinya nyonya sely hanya ingin mempermainkanku saja. Tangannya beralih ke putingku dengan menjentikan jarinya ke jepitan di putingku. Tentu saja aku kaget dan terasa perih dan sakit di sekitar putingku. Begitu pula jepitan putting di sebelah juga dimainin nyonya sely. Aku hanya bisa merintih kesakitan setiap jari lembut nyonya sely menyentil jepitan di putingku.
Setelah puas memainkan putingku nyonya sely mengambil bandana miliku yg tadi aku pakai saat ketemuan. Dia menuju ke belakangku dan ternyata menyumpal mulutku yang masih tersumpal ball gag dan mengikat bandana itu kuat-kuat membuatku semakin tidak bisa mengeluarkan suara. Kembali nyonya sely mengambil sesuatu, ternyata sebuah lilin merah dan menyalakannya. Aku berdebar menantikan apa yg akan dilakukannya. Tanpa berkata apa-apa segera nyonya sely memiringkan lilin itu tepat di atas pahaku! Aku yang masih terikat kuat hanya bisa pasrah saat tetesan demi tetesan llelehan lilin panas itu menghujani pahaku. Aku hanya bisa berteriak kesakitan menahan panasnya lelehan lilin panas ini, tapi suarakupun tertahan ball gag dan bandana yg melapisinya sehingga hanya hmmmpphh ahhhhffhhhh yg keluar dari mulutku.
Setelah cukup banyak lelehan lilin merah menutupi pahaku, paha sebelahku pun tak luput dari hujan lelehan yg terus dituangkan nyonya sely tanpa ampun. Sepertinya dia sangat puas melihat penderitaanku yang hanya bisa sedikit berontak menggoyangkan badan dengan merintih kesakitan. Kulit bagian paha mungkin termasuk kulit yang tipis jadi aku merasa panasnya sangat terasa. Setelah kedua pahaku sudah terisi penuh dengan lelehan lilin ini, nyonya sely beralih ke penisku!
Aku menggeleng-gelengkan kepala mencoba meminta supaya jangan penisku yang jadi sasaran lelehan lilin panas itu. Tapi sepertinya nyonya sely tak juga mempedulikannya. Tetesan demi tetesan mengalir menyentuh kulit penisku. Aku menjerit tertahan karena Rasanya seperti terbakar! Aku mencoba menghindar dengan menggoyangkan penisku tapi tiba-tiba “ plaaak!” sebuah tamparan mendarat di pipiku dengan keras.
“ diaam” perintah nyonya sely yang tak berani aku bantah. Akhirnya aku hanya diam pasrah dengan menggigit ball gag di mulutku kuat-kuat untuk menahan sakit dan perih serasa terbakar setiap kali lelehan lilin panas ini menghujani penisku.
Setelah lama ditetesi lilin, hampir seluruh bagian penisku tertutupi lelehan lilin yang sudah mengeras. Akhirnya lilin dimatikan dan nyonya sely mengahiri permainan lilin ini tapi tetap membiarkan aku terikat. Nyonya sely duduk di tepi tempat tidur hanya diam memandangiku. Setelah beristirahat sebentar nyonya sely kembali mendatangiku. Tangannya mengarah ke jepitan di putingku dan membukanya. Begitu jepitan dibuka rasa perih kembali terasa menjalar di sekitar putingku. Aku hanya bisa memejamkan mata menahan perih. Begitupula saat jepitan di putting sebelahku dibuka.
Bandana dan ball gag yang menyumpal mulutku giliran dilepaskan. Rasanya lega sekali setelah sekian lama mulutku tersumpal. Aku gerakan perlahan mulutku yang terasa pegal karena terus dipaksa menganga. Setelah itu tali yang mengikat pergelangan tangan dan sikuku juga dilepaskan. Aku disuruh membuka sendiri ikatan lainnya. Setelah aku lepaskan ikatan di kaki dan penisku aku lepaskan butt plug yang sekian lama memenuhi rongga anusku, rasanya plong setelah benda itu dilepaskan.collar di leherpun aku lepaskan. kemudian aku dipersilakan untuk membersihkan diri dan mandi. Segar sekali terasa air ini setelah cukup lama aku kelelahan selama scene tadi. Aku bersihkan juga lilin yg mengeras menempel dipaha dan penisku.
Selesai mandi aku kembali menghadap nyonya sely. Aku lihat jam sudah menunjukan pukul 8 malam.
“ malam ini kamu bisa nginep kan? “ Tanya nyonya sely.
“ iya nyonya bisa, kan besok hari minggu sekolah libur” kataku.
“ yaudah saya pengin jalan-jalan dulu buat shoping, kamu ikut. Pake baju yg sudah saya siapin itu” sambil nyonya sely menunjukan dua potong baju di atas meja.
Aku segera mengambilnya untuk memakainya. Tapi ternyata ini bukan celana punyaku.
“ nyonya ini bukan celana slave.” Kataku polos.
“ iya pake saja yang itu, pake juga celana dalamnya.” Perintah nyonya sely.
“ tapi sebelumnya pake ini dulu, renggangkan kaki kamu” ternyata butt plug yang tadi kembali dimasukan ke anusku. Kali ini dengan sedikit bantuan pelicin, butt plug dapat masuk memenuhi rongga anusku dengan mudah. Mungkin karena tadi aku sudah cukup lama memakainya jadi lubang anusku sudah mulai terbuka. Setelah butt plug terpasang, penis gear juga dipakaikan ke penisku membuat penisku kembali tegang. Setelah itu aku diperintahkan memakai baju.
Begitu aku lihat celana dalamnya ternyata model G-string yang hanya menutupi penisku saja. Bagian pinggang dan belakang hanya berupa tali. Setelah G-string aku pakai, giliran celana. Tapi sepertinya celana ini kekecilan buatku. Tapi begitu aku coba masukin kakiku, celana warna coklat muda ini bisa masuk juga. Mungkin karena bahannya melar sehingga bisa dipaksakan masuk kakiku. Model skiny fit tapi super ketat di kaki. Bawahnya pun ngatung di atas mata kaki sementara bagian pinggang turun membuat G-string yang aku pakai terlihat. Aku coba menaikan celanaku tapi memang modelnya turun pinggang gini membuatku kurang nyaman memakainya, sepertinya nyonya sely sengaja menyuruhku memakai celana model seperti ini untuk mempermalukanku karena penisku yang tegang memakai penis gear ditambah butt plug membuat penisku tercetak jelas di celana karena bahannya pun tipis, tidak seperti celana jeans biasa.
Ketika kaos warna ungu ini aku pakai pun membuatku kurang nyaman karena sepertinya terlalu kecil ukurannya, bawahnya pun cuma sebatas pinggang. Sementara bagian lehernya model V tapi terlalu lebar sampai dadaku sedikit kelihatan. Setelah aku memakai sepatu, nyonya sely yang sudah siap menyuruhku mengikutinya ke mobil. Selama perjalanan kami lebih banyak diam, Mobil segera melaju menuju sebuah factory outlet yang menjual sepatu wanita . aku menuju toko mengikuti nyonya sely yang melihat-lihat koleksi spatu stiletto dengan hak tinggi. Terlihat penjaga toko sekilas memperhatikanku yang membuat aku salah tingkah. Mungkin karena melihatku yang memakai celana super ketat dengan warna coklat muda, memang sih sekilas aku kelihatan tidak memakai celana karena warna celana ini mirip warna kaki.
Aku hanya bisa menunduk malu sambil menutupi bagian penisku, karena penisku terus saja tegang tercetak jelas di celana, ini gara-gara aku memakai penis gear dan butt plug yg memenuhi rongga anusku terasa berdenyut-denyut saat aku berjalan membuatku semakin ngaceng! Belum lagi aku juga harus menutupi pinggangku yang tidak sepenuhnya tertutupi kaosku yg kekecilan ini. Aku takut belahan pantat dan G-string yg aku pakai terlihat. Sebenarnya aku sangat tidak menyukai permaianan fashion control seperti ini karena nyonya sely sengaja menyediakan baju dan celana yg membuatku tidak nyaman memakainya. Tapi karena nyonya sely menyukainya aku tidak bisa menolaknya. dengan alasan dia harus mengontrol dan menguasai sepenuhnya budaknya selama permainan baik indoor maupun outdoor termasuk baju budak pun hak nyonya sely yang mengaturnya. Ini juga dimaksudkan sebagai permainan humiliasi untuk mempermainkan mental budak atau mempermalukannya..
Nyonya sely terlihat puas melihatku yg salah tingkah diperhatikan pelayan toko dan pengunjung yang lain. Untunglah factory outlet ini tidak begitu rame. Aku juga agak was-was takut ada temenku yang melihatku dengan dandanan alay seperti ini, apalagi aku jalan dengan wanita yang usianya lebih dewasa di atasku. Pasti mereka pikir aku brondong peliharaan tante. Bermacam pikiran membuatku semakin tidak nyaman dan salah tingkah. Nyonya sely terus saja mencoba beberapa sepatu dan akhirnya memilih, membayarnya di kasir. Selesai di toko sepatu nyonya sely mengajak ke factory outlet di sebelah yang menjual baju. Barang belanjaan aku yang membawanya. Di toko ini pengunjung lumayan rame membuatku semakin gelisah karena aku merasa semua orang memperhatikanku, entahlah kalo ini sekedar perasaanku saja.
Selesai belanja nyonya sely mengajak ke sebuah resto untuk makan. Kebetulan akupun sudah lapar karena sejak siang aku belum makan. Resto ini bertema lesehan sehingga akupun harus duduk di lantai. Cukup susah juga untuk duduk bersila dengan celana super ketat yg aku pakai, butt plug di anuskuku pun terasa berdenyut-denyut begitu pantatku menyentuh lantai membuatku tegang. Akupun harus menutupi bagian pantatku dengan kaos yg aku coba tarik ke bawah karena takut belahan pantatku terlihat pengunjung lain. Selesai makan kami langsung kembali lagi ke hotel.
Sampai di hotel kembali aku disuruh membuka semua bajuku sampai telanjang bulat, tapi butt plug dan penis gear tidak dilepas. Collar kembali lagi di pasang di leher. Penisku yang sudah layu disentuh dan diremas-remas nyonya sely membuat sedikit demi sedikit penisku mengeras kembali. Setelah penisku tegang nyonya sely mengikat pangkal penisku dengan tali panjang . Nyonya sely mengambil makanan dan minuman lalu duduk di sebuah kursi di depan teve kabel yang sepertinya menyiarkan tentang mode. Aku disuruh bersujud di depannya dengan posisi menyamping, lalu dengan santainya nyonya sely menaruh kedua kakinya di atas punggungku.
Aku hanya jadi meja untuk alas kaki nyonya sely yg asix memainkan tabnya sambil memakan camilan. Aku mencoba menikmati peran sebagai human furniture ini. Lama aku hanya diam menjadi tumpuan alas kakinya sampai nyonya sely menaruh tabnya dan mengambil tali panjang yg mengikat batang penisku. Kembali kaki nyonya sely ditaruh diatas punggungku tapi kali ini sambil menarik-narik tali itu membuatku terangsang. Apalagi ketika kakinya menjepit dan memainkan penisku. Aku hanya bisa mendesah kenikmatan. Tapi tidak berapa lama kakinya kembali ditaruh di atas punggungku, kali ini menarik kencang-kencang membuat penisku yang sangat tegang bergoyang-goyang terasa sakit tapi nikmat.
Cukup lama aku diperlakukan seperti ini sambil nyonya sely duduk bersantai. Kadang melempar camilannya ke lantai dan menyuruhku memakannya. Setelah cukup lama buat mainan nyonya sely, penisku terasa sakit tapi aku merasa mau cum. Aku merintih sambil memejamkan mata. Tapi begitu tau aku hampir orgasme, nyonya sely segera menghentikannya. Dia beranjak dan menyuruhku berbaring di lantai. Pergelangan Tangan dan sikuku diikat ke belakang, sementara lutut dan pergelangan kakiku juga diikat dengan kuat lalu kakiku ditekuk, tali yg mengikat pergelangan kaki diikat menyatu dengan pergelangan tangan membentuk ikatan hogtied tapi tali antara tangan dan kaki..
Terlihat nyonya sely membuka celana dan celana dalamnya serta kaos yg dipakainya, hanya menyisakan bra yang menutupi kedua buah dadanya yang montok. Sejak awal scene baru kali inilah aku melihat sedikit payudaranya, aku tidak diberi kesempatan untuk menyentuhnya sama sekali. Aku hanya bertugas memuaskan lubang kenikmatannya. dan benar saja dugaanku aku akan kembali bertugas untuk memuaskan lubang kenikmatannya. Aku dibangunkan dengan susah payah karena ikatan hogtied ini cukup membatasi pergerakanku. Nyonya sely mengambil keset dan menaruh di lantai untuk landasan lututku. Dia duduk di tepi tempat tidur dengan kaki mengangkang lalu menuntun kepalaku ke lubang vaginanya. Aku mulai menjilati bibir labianya terlebih dahulu, baru kemudian sedikit demi sedikit lidahku masuk menerobos lubang kenikmatannya. Tak lupa aku juga menjilati serta memainkan kelentitnya membuat nyonya sely mendesah kenikmatan.
Semakin lama nafas nyonya sely semakin memburu dan desahan kenikmatan keluar dari mulutnya membuatku semakin bersemangat melakukan pekerjaanku. Tapi dengan posisi ikatan hogtied yang mengikatku aku cukup sulit menjaga keseimbanganku. Untunglah kaki nyonya sely menjaga badanku yang tidak terlalu besar ini sehingga tidak terjatuh. Tapi lama kelamaan aku merasa pegal juga dengan posisi seperti ini, untung juga lututku dilandasi keset yg bisa mengurangi sakit. Nyonya sely terus mendesah kenikmatan, tangannya menjambak rambutku sambil menekan-nekan kepalaku. Aku cukup kerepotan tapi tetap berusaha meneruskan pekerjaanku. Penisku pun tegang karena butt plug yang menyumpal anusku ikut berdenyut-denyut bersamaan dengan gerakan badanku,
Tiba-tiba nyonya sely menekan kepalaku kuat-kuat ke lubang vaginanya sambil kakinya menjepit kepalaku kuat-kuat. Tentu saja aku sedikit panik karena aku tidak bisa bernafas, Lalu aku merasa ada ada cairan yang menyembur dari dalam lubang kenikmatannya menyembur membasahi sebagian mukaku bersamaan dengan desahan panjang nyonya sely. Sepertinya nyonya sely orgasme. Segera setelah nyonya sely melepaskan jepitan kakinya aku menarik nafas panjang. Hhuuuhfff.. akhirnya aku berhasil membuat nyonya sely orgasme.
“ jilati sampai bersih” kata nyonya sely sebentar kemudian.
Terpaksalah aku menuruti perintahnya untuk menjilati dan membersihkan cairan kenikmatan nyonya sely yang memenuhi vaginanya. Kembali lidahku bekerja, tapi kali ini untuk membersihkan vaginanya dengan menjilati serta menelannya. Rasanya sungguh tidak enak tapi aku tak punya pilihan lain. Setelah bersih barulah nyonya sely pergi ke kamar mandi meninggalkan aku yang masih terikat hogtied sambil berbaring di lantai. Akupun diperintahkan membersihkan cairan kenikmatanya yang berceceran di lantai dengan mulutku. Benar-benar aku merasa hanya menjadi budak nyonya sely.
Setelah bersih semua aku hanya bisa diam menunggu dengan pasrah dengan berbaring menyamping. Selesai mandi nyonya sely berganti dengan daster tidurnya yang cukup sexy warna biru transparan . tapi tidak juga melepaskan ikatan hogtiedku padahal aku merasa sudah sangat pegal. Nyonya sely mengambil air minum lalu duduk dengan santai di kursi memperhatikanku. Sepertinya masih menikmati melihatku terikat tak berdaya. Sebentar kemudian barulah nyonya sely mendatangiku lalu melepaskan tali yang mengikat batang kemaluanku.
Nyonya sely mengambil ball gag yg segera dipasang di mulutku. Aku menantikan dengan berdebar permainan apa lagi yang akan dilakukanya. Ternyata nyonya sely mengambil plastik transparan yang digelembungkan dan tanpa aku duga dipasangkan di kepalaku, lalu diiket dengan tali di leher. Tentu saja tidak berapa lama aku mulai susah untuk bernafas karena oksigen di dalam plastic semakin berkurang.
“ jangan panik! Atur nafas kamu.” Kata nyonya sely. Aku berusaha tenang dengan sedikit menghirup udara lalu mengeluarkannya pelan-pelan membuat plastic di kepalaku ikut kembang kempis bersamaan dengan nafasku. Tapi lama kelamaan aku benar-benar merasa kehabisan udara dan udara di kepalaku sangat panas. Apalagi dengan mulutku yang tersumpal ball gag aku hanya bisa bernafas lewat hidung.
“ hmmmmmppphhhh” aku menggelepar berusaha meminta nyonya sely melepas plastik di kepalaku. Setelah membiarkan sebentar dan merasa aku benar-benar sudah kehabisan nafas nyonya sely segera melepas tali di leherku dan mencopot plastik di kepalaku . segera aku mengambil nafas panjang begitu plastik dicopot dari kepalaku. Aku merasa agak pusing dan keringat membasahi kepalaku.
PERINGATAN:
UNTUK ANDA YANG INGIN MENCOBA PERMAINAN BREATH CONTROL/ KONTROL NAFAS HARUS DILAKUKAN DENGAN SANGAT HATI-HATI DAN DENGAN PARTNER YANG BISA DIPERCAYA KARENA PERMAINAN INI SANGAT BERBAHAYA!!!
“ kamu harus bisa mengatur nafas, jangan panik!” kata nyonya sely sambil memasang kembali plastic itu di kepalaku. Aku berusaha menggelengkan kepala supaya nyonya sely tidak melakukannya lagi tapi nyonya sely tak mempedulikannya. Tapi kali ini aku sedikit siap, aku berusaha mengatur nafasku. Aku mengambil sedikit nafas membuat plastic mengempis lalu mengeluarkan nafas kuat-kuat membuat plastic menggelembung. Tapi stelah beberapa saat tetap saja aku merasa panic saat udara di kepala terasa panas dan oksigen semakin menipis. Aku menggeleng-gelengkan kepala sambil “hmmmph”
Nyonya sely hanya memperhatikanku saja yg terus kelojotan kehabisan nafas. Baru saat aku seakan tidak kuat lagi segera nyonya sely melepaskan plastik dari kepalaku. Kembali aku mengambil nafas panjang dengan tersengal-sengal. Setelah aku bisa bernafas normal kembali nyonya sely memasukan plastic itu ke kepalaku lalu mengikat leherku. Tapi kali ini tangan nyonya sely beralih ke penisku yang ternyata sudah ngaceng penuh. Tangan halus nyonya sely maju mundur mengocok penisku. Terasa sangat nikmat tapi aku pun harus terus berkonsentrasi mengatur nafasku.
Saat aku mulai kehabisan nafas kocokan nyonya sely bertambah kencang. Antara nikmat dan panik takut kehabisan nafas aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Nyonya sely terus saja mengocok penisku tanpa henti dan akhirnya aku merasakan gelombang demi gelombang kenikmatan seiring dengan menyemburnya sperma dari batang kemaluanku. Aku hanya bisa mengejang kenikmatan dengan sensasi cum bercampur panik sambil permainan breath control seperti ini. Segera nyonya sely melepas plastik dari kepalaku dan aku langsung mengambil nafas panjang. Ini benar-benar sensasi baru buatku. Nyonya sely membuka ball gag di mulutku lalu naik ke tempat tidur meninggalkanku yg masih berbaring terikat hogtied.
“jilati sperma kamu sendiri sampai bersih baru nanti saya lepasin ikatannya” kata nyonya sely kalem.
Setelah cum tentu saja aku sudh tidak mempunyai gairah, rasanya lemas, capek, pegel dan mengantuk. Ingin sekali rasanya iketan ini dibuka tapi apa boleh buat aku harus melakukan perintah nyonya sely, baru dia mau membuka ikatanku. Melihat spermaku yang berceceran di lantai begitu banyak aku menjadi menyesal kenapa tadi aku keluarkan begitu banyak spermaku, tapi apa boleh buat aku segera beringsut dan merayap dan dengan malas menjilati spermaku sendiri. Rasanya benar-benar tidak enak dan aku hampir muntah tapi aku tahan. Aku lihat nyonya sely memperhatikanku dengan puas melihatku terhina menjilati spermaku sendiri. Cukup lama aku mengerjakan tugasku karena banyak sekali sperma yang aku keluarkan, bahkan ada yang menyemprot cukup jauh sehingga aku harus merayap untuk menjilatinya.
Akhirnya selesai juga pekerjaan yang menjijikan ini, nyonya sely membuka ikatanku, melepas penis gear, dan butt plug dari anusku lalu aku diperbolehkan untuk membersihkan diri di kamar mandi setelah melepas collarku.
Selesai mandi aku kembali disuruh memakai collar, aku diperbolehkan minum karena memang aku sangat haus setelah permainan tadi, rasanya segar kembali badanku. Kemudian kembali tanganku diikat ke belakang tapi kali ini tidak begitu kencang. Aku diperintahkan naik ke tempat tidur yang cukup besar ini lalu pergelangan kakiku pun diikat. Nyonya sely mematikan lampu kamar hotel.
“ sekarang kamu boleh tidur” kata nyonya sely sambil berbaring dan menyorongkan kakinya di wajahku. Posisiku berbaring terikat di bawah kaki nyonya sely.
“ kulum jempol kakiku sampai besok pagi” kata nyonya sely memerintahkanku.
Segera aku masukan jempol kaki nyonya sely ke mulutku, seperti bayi yang tidur mengedot susu.
Sepertinya nyonya sely yang kelelahan sudah tertidur. Tinggalah aku yang terus mengulum jempol kaki nyonya sely sambil membayangkan permainan apalagi yang akan dilakukanya. Walaupun capek dan pegal seluruh badanku, juga terhina tapi aku benar-benar menikmatinya. Inilah fantasiku yang sejak dulu aku idamkan. Aku berharap nyonya sely mau menjadikanku slave tetapnya untuk terus dipelihara. Aku berjanji dalam hati akan sebisa mungkin mematuhinya dan mengikuti semua permainanya untuk memuaskan nyonya sely. Sampai Akhirnya akupun tertidur dengan jempol kaki nyonya sely masih tetap berada dalam mulutku .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Adsense Menu